Wednesday, September 13, 2017

Kenapa Saya Jarang Makan di Luar? | Resep Salted Egg Chicken Mudah

Makan diluar. Adalah suatu hal yang rada tabu bagi saya kecuali tentunya acara yang diadakan oleh keluarga saya sendiri. Oh iya, makan diluar sendiri bukan berarti makan di halaman rumah seperti yang biasa saya lakukan bersama keluarga saya ya. Definisi makan diluar ini lebih ke membeli makanan untuk sarapan, makan siang dan makan malam atau bahkan untuk sekedar hangout bersama teman. Yup, aktifitas tersebut jarang sekali saya lakukan. Apa karena kurang gaul? Bukan kok. Justru saya merupakan orang yang mengikuti perkembangan zaman apalagi yang bersumber dari sosial media!

Bicara mengenai kadar kegaulan dan makan diluar, beberapa waktu lalu sempat berseliweran di timeline instagram, ketika teman-teman saya beramai-ramai posting vendor makanan hits yang lagi kekiniaan. Nama vendor dan makanannya pun hampir sama yaitu salted egg chicken. Banyak teman saya yang posting bahwa salted egg chicken ini rasanya endeus banget. Penasaran mau cicipi, tapi begitu liat official account instagramnya saya jadi mikir, ‘this one is so simple, I think I can make it! beside I think it's so pricey! (yah ketauan pelitnya)’. Yup, hidangan si salted egg chicken sendiri ini pun cukup simple dimana ada nasi dan salted egg chicken yang dikemas dalam paper box atau tempat makan plastik microwave safe. 


Berbekal ilmu dan jurus mencari di mbah Google, saya pun mencari resep salted egg chicken yang terlihat terpercaya. Ada satu resep salted egg chicken yang kelihatannya terpercaya dari What Eat Tonigt. Resep salted egg chicken itu pun saya modifikasi sendiri agar lebih mudah dan simple. Di resep salted egg chicken aslinya sebenarnya menggunakan daun kari agar aromanya lebih terasa. Saya sih tidak masalah dan kebetulan dirumah punya pohon kari. Hanya saja banyak orang rumah yang kurang suka. Untuk resep yang saya coba, yuk dicek dibawah ini.


RESEP SALTED EGG CHICKEN

Bahan untuk saus:
3 buah kuning telur asin yang sudah matang
2 butir bawang putih, cincang
2 butir bawang merah, cincang
2 buah cabe merah keriting, iris
3 sdm air matang

Bahan untuk ayam:
500gr dada ayam tanpa tulang, potong dadu
½ cup tepung tapioka
2 sdm tepung terigu
1 sdt bawang putih bubuk (optional)
½ sdt lada hitam bubuk (putih juga bisa)
½ sdt garam

Bahan bumbu:
¼ sdt garam
½ sdt gula

Cara membuat:
  1. Tumbuk atau haluskan kuning telur. Sisihkan.*
  2. Campurkan semua bahan adonan tepung untuk ayam dan aduk hingga rata. Panaskan minyak, celupkan ayam ke adonan tepung lalu goreng hingga setengah matang. Angkat dan tiriskan. Diamkan selama 5 menit. Jika ada masih ada ayam yang harus digoreng, diamkan sambil anda menggoreng sisanya. Setelah semua setengah matang, goreng kembali ayam sampai matang dan kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.**
  3. Panaskan minyak secukupnya (sekitar 3 sdm makan). Tumis bawang dan cabai hingga sedikit berwarna kekuningan. Masukan kuning telur yang telah dihaluskan dan masak hingga berbuih atau berbusa. Tambahkan air dan aduk hingga rata. Masukan ayam, aduk rata dan matikan apinya. 

Rasanya? Dijamin enak kok. Ini jadi favorit saya sekarang. Nah, sudah lihat kan betapa mudahnya bikin masakan ala restoran? Inilah alasan mengapa saya lebih suka makan dirumah karena lebih sehat dan tau apa yang kita masukan ke makanan. Kalau bisa bikin sendiri, kenapa beli?


*karena sayang sama putih telurnya yang tidak terpakai, bagian putih dari satu buah telur saya pakai. Caranya saya cincang lalu tumis bersama bawang dan cabai.
**kenapa harus dua kali penggoreng dan tidak menggunakan telur? Pertama, di goreng dua kali untuk memberikan tekstur renyah yang tahan lama. Kedua, menurut saya telur bisa membuat kerenyahan ayam tidak bertahan lama.



P.S: Pardon for these unsightly pictures. Waktu foto menu ini, markas dipakai sama kakak saya arisan. Jadi ya pencahayaan dan props seadanya :'( But I'll do better next time!

0 comments:

Post a Comment